Wabah Hitam adalah pandemi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah manusia. Wabah terjadi di Asia dan Afrika dan membunuh sekitar 75% populasi dalam beberapa bulan pertama. Tingkat kematian mencapai hampir sepertiga dari seluruh populasi pada akhir wabah, angka yang jauh lebih tinggi daripada yang tercatat selama pandemi besar lainnya.

 

Selama masa pandemi ini melanda, populasi manusia berkembang pesat

 

Jutaan kelahiran baru dicatat setiap tahun, dan populasi pusat kota tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa. Hal ini menyebabkan populasi pedesaan berkurang dan akhirnya menyebabkan penyebaran Wabah Hitam ke penduduk pedesaan yang tidak memiliki akses internet.

 

Sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang cepat di pusat-pusat kota dan daerah perkotaan lainnya, praktik sanitasi yang buruk dan praktik kebersihan yang buruk lainnya menyebar dari pusat kota ke daerah pedesaan. Infeksi dengan cepat menyebar karena meningkatnya kontak antara manusia dan hewan. Kurangnya komunikasi di daerah pedesaan memungkinkan penyakit menyebar dengan mudah karena kurangnya kebersihan pribadi dan kontak dekat antara manusia dan hewan.

 

Pada awalnya, wabah itu terkandung di kota-kota besar seperti Florence dan London. Ketika epidemi berkembang, itu menyebar ke kota-kota kecil dan juga kota-kota kecil. Wabah tersebut juga mencapai Timur Tengah dan Asia yang penduduknya lebih padat sehingga menyebabkan angka kematian yang tinggi.

 

Diperkirakan lebih dari satu juta orang meninggal karena wabah hitam selama epidemi. Terlepas dari kenyataan bahwa angka kematian sangat tinggi, masih ada perdebatan tentang apakah angka kematian bisa lebih rendah. Banyak dokter percaya bahwa Wabah Hitam menyebabkan kematian jutaan orang, tetapi yang lain berpendapat bahwa ini tidak mungkin terjadi, karena tingkat kematian dapat lebih rendah karena berbagai faktor.

 

Ada berbagai teori tentang apa yang terjadi selama epidemi, dan semuanya memiliki jumlah bukti yang berbeda. Beberapa peneliti berspekulasi bahwa wabah hitam mungkin berasal dari kombinasi faktor-faktor seperti konsumsi hewan yang terinfeksi, sanitasi yang buruk dan kebersihan yang buruk di daerah yang terinfeksi, serta kontak manusia dari hewan yang terinfeksi. wabah.

 

 

Banyak sejarawan percaya bahwa wabah berkembang perlahan selama beberapa abad, dan teori ini didukung oleh fakta bahwa ada lebih sedikit epidemi setelah Wabah Hitam. Namun, kebanyakan orang saat ini percaya bahwa Wabah Hitam disebabkan oleh perubahan iklim dan kondisi iklim lainnya. Wabah pertama wabah di Mesir terjadi pada 1040, diikuti oleh serangkaian epidemi di Afrika dan Eropa.

 

Karena catatan sejarah, para ilmuwan masih berusaha menemukan penyebab wabah dan bagaimana menghindari terinfeksi. Karena itu, wabah masih dapat dihindari jika seseorang dapat mengikuti langkah-langkah kebersihan yang tepat. Ini termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menggunakan toilet.

 

Wabah itu juga disalahkan atas kematian ratusan ribu orang di seluruh Eropa dan Timur Tengah. Wabah itu membunuh banyak anggota populasi pada tahap awal, meninggalkan beberapa individu yang tersisa untuk melindungi diri dari infeksi. Tingkat kematian pada tahun-tahun awal jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun berikutnya, meskipun diyakini bahwa banyak kematian disebabkan oleh kekurangan gizi dan kekurangan air bersih.

 

Selama abad pertengahan, wabah itu tidak diketahui dapat bertahan hidup pada manusia

 

Inilah sebabnya mengapa ia diperlakukan secara berbeda selama abad pertengahan. Diyakini bahwa penyakit itu mungkin menyebar karena kontak dengan hewan dan air yang terinfeksi, dan penyakit lain yang mungkin disebarkan oleh hewan.

 

Saat ini, wabah masih menjadi salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia, meskipun penyebab pasti wabah masih belum diketahui. Para ilmuwan masih belum mengetahui penyebab pastinya, meskipun mereka percaya bahwa wabah itu disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *