Wijen adalah semak berbunga hijau di keluarga Sesamum, atau tempat. Sejumlah kerabat liar hidup di anak benua India dan beberapa di Afrika. Ini ditanam secara ekstensif untuk benih, yang sering tumbuh dalam polong kecil, dan paling banyak dinaturalisasi di daerah tropis di seluruh dunia.
Biji wijen kaya akan asam lemak dan polisakarida, tetapi belum banyak dipelajari. Mereka dianggap sebagai sumber asam linoleat yang baik, asam lemak yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel. Asam lemak juga terdapat dalam beberapa produk kedelai, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka dapat mencegah timbulnya diabetes dan penyakit lain yang berhubungan dengan obesitas. Beberapa asam lemak dalam produk biji wijen antara lain: asam stearat, asam palmitat, dan asam eicosapentaenoic.
Biji wijen juga kaya akan seng, mineral esensial, yang membantu mengatur kadar gula darah. Ini juga merupakan sumber asam folat yang baik, elemen penting untuk fungsi otak yang sehat. Biji wijen juga kaya akan magnesium dan fosfor, mineral penting untuk kesehatan tulang yang normal.
Nutrisi lain yang terkandung dalam biji wijen antara lain fitosterol, senyawa organik yang mirip dengan aspirin dan vitamin E. Fitosterol dianggap memiliki aktivitas antiradang dan antikanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji wijen juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida. Namun, penelitian telah menunjukkan hasil yang beragam mengenai kemampuan biji wijen untuk membantu orang yang menderita penyakit Alzheimer. Ada juga beberapa perdebatan tentang efek biji wijen terhadap penyakit jantung. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah wijen dapat memperlambat perkembangan penyakit kardiovaskular.
Selain aktivitas antioksidannya, biji wijen mengandung asam linoleat dan asam lemak lainnya, yang diperkirakan memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan jantung. Namun, tidak jelas apakah asam lemak ini benar-benar dapat membantu mencegah penyakit jantung. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah biji wijen memiliki efek pada kolesterol tinggi dan tekanan darah.
Bidang minat potensial lainnya adalah pengaruh biji wijen terhadap kanker. Studi menunjukkan bahwa wijen dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan serviks. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi klaim ini.
Biji wijen telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Orang yang berisiko terkena eksim dan psoriasis sering mendapat manfaat dari konsumsi biji wijen secara teratur. Beberapa orang juga melaporkan merasa lebih energik dan waspada setelah makan biji wijen.
Tidak ada efek samping yang dilaporkan dengan suplementasi wijen, meskipun tidak ada laporan reaksi alergi. Jadi ternyata biji wijen memiliki efek menguntungkan pada banyak aspek kesehatan manusia.
Namun, banyak orang yang mengkhawatirkan penggunaan bahan tumbuhan alami dalam produk kosmetik. Biji wijen terkadang dimasukkan dalam produk perawatan kulit. Banyak konsumen yang percaya bahwa adanya bahan kimia dalam produk ini menyebabkan masalah bagi tubuh.
Meski keberadaan bahan kimia tidak menjadi masalah dengan biji wijen, masuknya bahan alami lainnya seperti sarsaparilla menjadi perhatian lain. Penggunaan sarsaparilla dalam produk perawatan kulit telah dilarang di beberapa negara. Terlepas dari popularitasnya sebagai bahan alami, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa sarsaparilla memiliki efek samping yang berbahaya pada hati dan ginjal.
Jika Anda sedang hamil atau menyusui, tidak disarankan mengonsumsi biji wijen. Meskipun tidak diketahui membahayakan bayi yang menyusui, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mereka memiliki efek negatif pada perkembangan bayi. Juga tidak ada bukti bahwa mengonsumsi biji wijen akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak Anda.
Salah satu hal terpenting yang harus diingat adalah merawat kulit Anda dengan baik. Pola makan seimbang dengan banyak buah dan sayuran segar serta banyak antioksidan akan memberikan efek positif pada kulit dan kesehatan Anda secara keseluruhan.